"Saya kini dikenal oleh masyarakat Nias sebagai Erick Thohir Zebua, dengan gelar kebangsawanan Balugu Sangeri Banua yang bermakna ‘Pengayom Negeri’. Suatu kehormatan. Zebua adalah nama keluarga terhormat yang juga berperanan penting dalam kebudayaan Nias," tutur Erick menjelaskan.
Langkah Jangka Pendek Oleh karena itu, saat menjawab pertanyaan media, Erick menekankan langkah – langkah taktis yang Dia soroti untuk dipersiapkan dalam jangka pendek. Langkah tersebut antara lain memperkuat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program PNM Mekaar.
Saat ini, KUR yang tersalurkan di seluruh Pulau Nias baru mencapai Rp 300 miliar, dan menyentuh 7.580 nasabah.
Adapun, penerima bantuan pada program PNM Mekaar adalah 7.500 ibu-ibu dengan nilai total Rp 24 miliar, dimana masing - masing menerima dukungan pembiayaan pada kisaran Rp 1 juta hingga Rp 4 juta.
Statistik itu, bagi Erick, masih belum cukup. Kemudian, Erick juga melirik komoditas utama yang banyak ditemukan di Pulau Nias, sebagai basis pengembangan ke depan, antara lain perkebunan kelapa.
Pengalaman di Deli Serdang dapat diterapkan di Nias. Sehari sebelumnya, Erick meninjau proyek pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Deli Serdang untuk produksi minyak makan merah.
Pengembangannya tidak menekankan pada BUMN, melainkan pada keterlibatan petani secara lebih maksimal, melalui koperasi petani.