Antv – Wabah diare tengah menyerang warga di 4 Dusun Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang diduga dipicu oleh keterbatasan air bersih dan bakteri e-coli yang mencemari air yang diminum warga.
Meski demikian, Kepala Desa Sumberejo Agung Tri Kuncoro menegaskan banyaknya kasus diare di Desanya tersebut sudah memasuki tahap mencemaskan.
Pihaknya terus menggerakkan semua perangkat Desa mulai RT RW bersama petugas kesehatan setempat untuk secepatnya melakukan berbagai upaya penanggulangan.
"Kami sudah meminta Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan Pacitan untuk segera mengatasi kasus diare ini secara tuntas," Katanya
Agung menambahkan, menurut versi Dinas Kesehatan Diare dipicu adanya virus e coli yang mencemari lingkungan. Bahkan ketersediaan air bersih kurang.
Dengan demikian pada setiap musim tertentu menyebabkan munculnya berbagai penyakit menular.
"Ya kalau memang penyebabnya dari air minimal ada kajian. Wilayah sini itu sumber mata air tergolong baik secara kasat mata. Karena air pegunungan dan yang dikonsumsi warga kebanyakan air mineral isi ulang dan sebagian dari PDAM. Masyarakatnya rata rata juga memiliki jamban," imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Hendra Purwaka menyampaikan seluruh pasien diare yang berobat ke rumah sakit maupun puskesmas dan pasti sudah ditangani secara serius agar diare tidak berkembang.
Persediaan obat-obatan dimiliki berbagai fasilitas layanan kesehatan sangat mencukupi.
Dinas Kesehatan juga mendorong petugas kesehatan di puskesmas dan puskesmas pembantu serta layanan kesehatan wilayah terdekat untuk terus melakukan sosialiasi tentang hidup sehat bagi masyarakat, guna memastikan setiap keluarga terhindar dari kemungkinan terjangkit penyakit diare.
"Sejak 4 hari ini berbagai upaya sudah dilakukan. Termasuk pengambilan sample air di beberapa titik edemik. Koordinasi dengan Badan Layanan Umum Daerah Sistem Penyediaan Air Minum, agar air bersih dididstribusikan untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kecamatan Sudimoro. Namun tentu tindak lanjutnya menunggu keputusan Bupati Pacitan," jelasnya.
Kasus penyebaran wabah diare terus berkembang. Setidaknya dari 95 warga yang sudah terjangkit 1 orang meninggal dunia.
Sementara saat ini diare telah merambah ke berbagai Desa lain.