Lagi, Guru Ngaji Dilaporkan ke Polisi Karena Diduga Cabuli Muridnya

Lagi, Guru Ngaji Dilaporkan ke Polisi Karena Diduga Cabuli Muridnya (Foto : antvklik-Edi Topan)

AntvLagi, seorang guru ngaji di Batang, Jawa Tengah, dilaporkan oleh para orang tua murid karena diduga telah melakukan pencabulan terhadap anak-anak mereka yang belajar ngaji.

Para orang tua yang melapor adalah warga Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang mendatangi Polres Batang untuk melaporkan kasus dugaan pencabulan itu.

Guru ngaji berinisial M (28), diduga mencabuli belasan anak didiknya laki laki yang masih berusia 8 tahun hingga 9 tahun. 

"Menurut keterangan orang korban, jika ketahuan pencabulan ya baru sekitar dua hari atau tiga hari yang lalu. Saat itu ada seorang anak yang mengaku pada orangtuanya jadi korban pelecehan seksual (sodomi) yang dilakukan oleh guru ngajinya," kata Edi Santoso, pendamping dari LSM Trinusa, Kamis (5/1/2023).

Dugaan pencabulan berawal dari pengakuan salah satu korbannya. Kemudian terungkap jika korban pencabulan oleh oknum guru ngaji tidak hanya satu orang namun belasan. 

Saat ini  pihaknya sudah mengantongi empat korban yang mengaku menjadi korban. Diduga pelaku yang merupakan seorang oknum guru ngaji yang mempunyai banyak muridnya.

"Saat ini kami sudah sudah membuat daftar para korban, selain itu empat korban yang akan melapor resmi dan masih ada belasan anak didik pelaku yang menjadi korban," lanjutnya.

Ia bahkan menyebut, bahwa anak didik pelaku bisa mencapai 30-an. Apalagi M (28) juga mengajar di kampung lain.

"Warga sekitar tidak menyangka, apalagi pelaku guru ngaji anak-anak di desa. Korbannya pun semuanya anak laki-laki usia SD," ungkapnya.

Menurut pengakuan korban, bahwa pelaku yang melakukan aksinya di sejumlah tempat, mulai dari kos-kosan pelaku di Depok, tempat mengaji hingga rumah korban. Para korban diiming-imingi uang jajan hingga tidak boleh cerita kepada orang lain. 

"Namun sejak jadi pembahasan di kampung, pelaku tidak kelihatan lagi di kampung maupun di kos kosan. Kelihatannya pelaku sudah kabur," tambahnya.

Salah satu orang tua, yakni Sulan (48), menjelaskan ia sendiri awalnya tidak mengetahui aksi bejat yang dilakukan oleh orang yang dihormati warga setempat, sebagai guru ngaji tersebut. Dirinya baru mengetahui pada Rabu (04/01/2023), saat itu warga mulai bergunjing atas aksi pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji.

“Saya baru tau kemarin siang, untuk kronologi terus riwayat yang apa itu masalah ini kurang tahu. ketahuannya ya dari gunjingan kampung.  Ngecek anak,  ditanya sama ibunya, ya memang dilakukan seperti itu,” kata Sulan.

“Ya itu pelakunya adalah guru ngaji sama guru rebana. Sekolah sore, tapi untuk pengajaran di luar madin, itu diluar madin yayasan itu, di masjid dan mushola,” tambahnya.

Menurutnya, dari pengakuan anaknya, aksi tidak pantas tersebut dilakukan oleh pelaku berlangsung cukup lama.

Sementara itu, Kasatreskrim AKP Yorisa Prabowo membenarkan adanya laporan orang tua korban terkait dengan dugaan tindak pidana pelecehan seksual anak dalam bentuk sodomi.

"Berdasarkan aduan dari para korban, yaitu bahwa korban melaporkan, bahwa disodomi oleh pelaku. Saat ini, kami baru terima empat aduan, dari korban yang didampingi orangtuanya  kemudian  tidak menutup kemungkinan banyak yang menyusul (aduan ke polres), kemudian kami arahkan untuk visum. Data data masih kami dalami dan selidiki, terkait jumlahnya akan ditindaklanjuti," kata Kasatreskrim Polres Batang AKP Yorisa Prabowo.

Pihaknya menyiapkan sejumlah langkah untuk menangani kasus sodomi anak ini. Sebab, para korban nya merupakan anak di bawah umur. Dan pihaknya akan menggandeng Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) pemkab Batang untuk membentuk tim trauma healing psikologi. 

Untuk penyelidikan, pihaknya akan membuat  surat perintah penangkapan. Sehingga kasus tersebut akan cepat terungkap. 

"Perkara kasus pelecehan seksual, 75 persen memang orang terdekat. Berdasarkan laporan, dikuatkan orangtua korban,  pelaku adalah orang terdekat di sekeliling korban," tandasnya.