Adapun puncak musim penghujan akan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2023.
"Mendekati puncaknya ini, curah hujan akan semakin tinggi dan cuaca ekstrim akan semakin sering," terang Reny.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa frekuensi hujan baru akan menurun pada Maret 2023. Namun demikian masih berpotensi terjadi cuaca ekstrim. Diperkirakan musim hujan akan berakhir dan memasuki musim pancaroba di awal atau pertengahan April 2023.
"Maka harapannya masyarakat agar waspada, dan untuk petani mungkin bisa menentukan pola tanam," jelasnya.
Koordinator BMKG DIY dan Kepala Stasiun Geofisika Sleman Setyoajie Prayoedhie mengimbau masyarakat tidak termakan berita bohong atau hoax terkait cuaca ekstrim dan kabar kebencanaan lainnya. Termasuk kabar mengenai potensi gempa di Kabupaten Sleman.
"Saat ini tidak ada aktivitas kegempaan yang dapat memicu bencana gempa bumi di wilayah Sleman," ungkapnya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan jika informasi prakiraan cuaca dari BMKG ini akan dijadikan acuan dan kesiapsiagaan Pemkab Sleman untuk menghadapi potensi cuaca ekstrim.