Para nelayan memilih menambatkan perahunya di pinggir sungai yang jauh dari muara pantai.
Hal ini dimaksudkan agar perahunya tidak rusak akibat diterjang gelombang pasang.
"Saya sementara waktu menunggu gelombang laut mereda. Untuk menghindari kerusakan, perahu saya tempatkan di tempat lebih aman yang tidak terjangkau oleh gelombang pasang,” kata Muslihun (46) nelayan yang tinggal di Dukuh Morosari, Bonang.
Sebelumnya BMKG Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini akan terjadi gelombang tinggi di laut Utara Jawa mencapai 2,5 M, dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 25 knot.
Kondisi tersebut membahayakan bagi nelayan maupuan kapal tongkang yang berlayar. Selain itu warga yang tinggal di pesisir pantai utara Jawa juga dihimbau meningkatkan kewaspadaannya.