Kuat Ma’ruf Ikhlas Disebut Kecerdasannya Dibawah Rata-Rata

Terdakwa Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. (Foto : Viva)

Mulanya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) meminta Reni untuk memaparkan hasil analisa psikologi forensik terhadap kelima terdakwa, termasuk Kuat Ma'ruf. Kemudian, Reni mengungkap tingkat kecerdasan Kuat Ma'ruf cenderung di bawah rata-rata orang seusianya.

"Untuk Kuat Ma'ruf bisa langsung saja?" tanya jaksa.

"Kuat Ma'ruf kecerdasannya tergolong di bawah rata-rata dibandingkan dengan orang seusianya, jadi Bapak Kuat Ma'ruf lebih lambat dalam memahami informasi. Saya harus menyampaikan ya pak, mohon maaf, izin Pak Kuat," kata Reni.

"Dia senang dibuka bu," kata jaksa menimpali ucapan Reni yang disambut tawa pengunjung sidang.

"Jadi lebih lambat memahami informasi dan menyesuaikan diri dari tuntutan lingkungan tetapi memiliki potensi untuk memahami keadaan di lingkungan sekitarnya melalui nilai-nilai moral yang dia yakini dan melalui kebiasaan yang dia alami seperti itu," tutur Reni.

"Artinya apakah prosesnya akan lama menyaring informasi, atau apakah sudah langsung paham?" tanya Jaksa.

"Belum tentu langsung paham. Tapi mengandalkan pola yang dia pahami dan kemudian mengandalkan value, nilai-nilai moral yang dimiliki, jadi ini moralnya baik," kata Reni.