Sontak saja, api dalam sekejap meluluh lantakan gudang tersebut menjadi abu. Naasnya tiga orang pekerja di dalam gudang tersebut yakni Hendra alias Coing (25 tahun) warga dusun 3, Ari (50 tahun) warga dusun 2 desa Cinta Kasih dan Rama (21 tahun) warga Jambi yang masih ada hubungan keluarga dengan pemilik gudang, tak sempat menyelematkan diri. Ketiganya tewas terpanggang dengan kondisi sangat mengenaskan.
Kapolres Muaraenim, AKBP Andi Supriadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Diduga Korsleting pada mesin jenset inilah yang menyambar BBM yang ada di gudang tersebut, termasuk ada mobil Carry mini bus yang juga terisi BBM dan 1 unit mobil pick Up ikut terbakar. Untuk Korban jiwa ada 3 orang," katanya.
Diungkapkan Kapolres, Gudang BBM ilegal tersebut sempat menjadi target operasi, pada saat operasi Ilegal drilling.
"Untuk pemilik Gudang sendiri saat ini masih dalam pengejaran,karena belum diketahui keberadaannya,untuk korban saat ini sudah dibawa ke puskesmas dan keluarga korban sudah mengidentifikasi indentitas korban, ketiganya meninggal di lokasi kejadian. Status hubungan para korban dengan pemilik gudang merupakan rekanan bisnis, sementara salah satunya yang bernama Rama (21) masih ada hubungan keluarga dengan pemilik gudang," terangnya.
Ia juga menjelaskan Menurut informasi aktivitas penimbunan BBM ilegal ini, sudah berlangsung kurang lebih sekitar 1 tahun.
"Kita akan terus mendalami kejadian ini, tindak lanjut ke depan, kita akan bekerjasama dengan pihak kecamatan maupun pemerintah desa, kita akan lakukan imbauan door to door serta melakukan tindakan prefentif dan memasang spanduk-spanduk pemberitahuan.Bahwasanya kegiatan-kegiatan berbisnis minyak ilegal ini sangat berbahaya, selain membahayakan pelaku usahanya juga bisa membahyakan orang lain," pungkasnya.