Tak hanya gelaran Police Art Festival, Dedi menyampaikan Polri juga telah menggelar beberapa acara yang dimaksudkan untuk publik bisa memberikan masukan dan kritikan terhadap Polri. Mulai dari lomba blog, vlog, hingga lomba menulis surat untuk Kapolri.
"Kita buat lomba blog, vlog, tulis surat ke Kapolri. Ini salah satu bentuk Kapolri memberikan ruang publik untuk memberi masukan kepada Polri," ujarnya.
Pada tahun ini, kata Dedi, Polri menggandeng kelompok disabilitas juga agar publik mengetahui bahwa Polri ingin mewujudkan lingkungan yang ramah terhadap disabilitas dan memberi ruang bagi disabilitas juga ikut memberikan masukan untuk Polri.
Tak hanya ditunjukan dalam bentuk festival ini, Dedi menuturkan, Kapolri juga telah memerintahkan Polsek hingga Mabes Polri agar dalam setiap pelayanan kepada masyarakat harus menerapkan lingkungan ramah untuk kelompok disabilitas.
"Salah satunya dengan menyediakan kursi roda, dan jalur disabilitas. Itu menjadi SOP di dalam pelayanan di Polri," ujarnya.
Bahkan, lanjut Dedi, pelayanan terhadap disabilitas juga sudah menjadi bahan ajaran Polri yang diajarkan kepada seluruh anggota Polri baik dari level tamtama hingga perwira.
"Hal ini dilakukan agar betul-betul Polri dekat dengan masyarakat dan melayani masyarakat kita yang disabilitas," ujarnya.