Budidaya Tanaman Pangan Pengganti Beras, Sorgum, Mulai Menggeliat

Budidaya Tanaman Pangan Pengganti Beras, Sorgum, Mulai Menggeliat (Foto : antvklik-Fellia Salani)

Selain itu juga dia mengaku, budidaya pertanian sorgum ini sebagai langkah mendukung program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dalam memanfaatkan lahan kosong.

"Saat melihat informasi itu, kami langsung terinspirasi. Kebetulan kita ada lahan kosong yang bisa dimanfaatkan, dan dibantu pak Erwin sebagai supplier bibit, bulan 9 kemarin kita melakukan penanaman dilahan 1,5 hektar ini," ungkapnya.

Bicara mengenai sorgum, dijelaskannya salah satu komoditi pertanian yang sangat menjanjikan untuk seluruh masyarakat. Karena dari segi perawatan cukup ringan, sedangkan hasil keuntungan bisa berlipat.

"Untuk lahan 1,5 hektar yang ditanamnya menghabiskan bibit kurang lebih Rp600 ribu. Sedangkan biaya perawatan seperti pupuk dan herbisida menghabiskan biaya sekitar Rp1,4 juta. Sedangkan untuk hasil, untuk kalkulasi 1,5 hektar ini bisa mengahasilkan sorgum 4-8 ton. Dengan harga Rp2.500 per kilogram. Kalkulasi keuntungan bisa mencapai Rp16 jutaan," ujarnya.

Yang lebih menguntungkan dari tanaman sorgum ini, tidak hanya buahnya bisa dijual kata Syahril. Namun batangnya juga bisa dijual dengan harga Rp250 perkilo. Dimana untuk lahan 1,5 hektar menghasilkan 30 ton batang sorgum.

"Batang sorgum ini, bisa dimanfaatkan untuk makanan dan minuman jus. kemudian juga dicacah untuk menjadi makanan ternak," bebernya.

Menariknya lagi, kata dia, untuk tanaman sorgum ini dalam satu tahun bisa dilakukan panen 3-5 kali tergantung perawatan. Caranya juga sangat mudah, ketika sudah masa panen, batang pohon di pangkas, dan tunas tanaman akan kembali tumbuh.