Tanah Longsor pada Perkemahan Tewaskan 18 Orang di Malaysia

Tim SAR mencari korban tanah longsor di Malaysia. (Foto : Reuters)

AntvTanah longsor menewaskan sedikitnya 18 orang termasuk anak-anak ketika mereka sedang tidur di tenda mereka di tempat perkemahan tak berizin di Malaysia pada Jumat, 16 Desember 2022.

Hal tersebut diungkapkan oleh pejabat setempat. Saat ini tim SAR gabungan sedang menggali lumpur tebal dan menebang pohon untuk mengevakuasi para korban.

Tanah longsor tersebut terjadi di negara bagian Selangor yang berbatasan dengan ibu kota, Kuala Lumpur. Bencana itu terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Tanah longsor telah meruntuhkan lereng bukit yang disulap menjadi lokasi pertanian organik.

Menurut pejabat setempat bumi perkemahan tersebut dioperasikan secara ilegal. Menurut Departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan setempat diantara para korban adalah tiga orang anak dan 10 wanita.

Seorang kerabat korban, Camper Teh Lynn Xuan (22) mengatakan salah satu saudara laki-lakinya tewas dan yang lainnya dirawat di rumah sakit.

"Saya mendengar suara keras seperti guntur, tapi itu adalah batuan yang runtuh," katanya kepada Harian Berita berbahasa Melayu.

"Kami merasa tenda menjadi tidak stabil dan tanah berjatuhan di sekitar kami. Untungnya, saya bisa keluar dari tenda dan pergi ke tempat yang lebih aman. Ibu saya dan saya berhasil merangkak keluar dan menyelamatkan diri,” tambahnya.

Bencana tersebut berlokasi sekitar 50 km utara Kuala Lumpur di Batang Kali, tepatnya di luar area puncak bukit Genting Highlands yang popular. Lokasi bencana terkenal dengan resor, air terjun, dan keindahan alamnya.

Menurut Direktur Negara Departemen Kebakaran dan Penyelamatan, tanah longsor terjadi di ketinggian sekitar 30 meter dan menutupi area seluas sekitar 0,4 hektar.

Menurut Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Perubahan Iklim, Nik Nazmi Nik Ahmad, investigasi awal menunjukkan tanggul tanah sekitar 450.000 meter kubik longsor.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia mencatat 94 orang terdampak tanah longsor dengan 61 orang selamat, dan 15 orang hilang.

“Delapan orang dirawat di rumah sakit, termasuk seorang wanita hamil. Sementara yang lain mengalami luka mulai dari luka ringan hingga dugaan cedera tulang belakang,” kata menteri kesehatan Zaliha Mustafa.

Kepala polisi distrik Suffian Abdullah mengatakan seluruh orang yang tewas adalah warga Malaysia, termasuk seorang anak berusia sekitar lima tahun.

“Hampir 400 personel terlibat dalam misi penyelamatan,” ungkap Abdullah.

Sumber: Reuters