Antv – Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing berpendapat tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjukkan Erick menjadi sosok yang makin disukai masyarakat.
"Sosoknya yang merakyat dan peduli membuat masyarakat begitu mencintai seorang Erick Thohir," kata Emrus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (14/12/2022).
Berdasarkan survei Poltracking Indonesia periode 21-27 November 2022 tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Erick Thohir sebesar 59,4 persen. Posisinya berada dinomor dua, tipis tepat di bawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 61,4 persen.
Menurut dia, Erick Thohir banyak dicintai masyarakat lantaran dinilai sebagai pemimpin yang mempunyai hasil kerja nyata mendorong kemajuan bangsa.
Karakteristik kepemimpinan Erick Thohir itu sangat dikenal baik oleh masyarakat. Mantan Presiden Inter Milan ini tidak pernah sedikit pun canggung bertemu dan bercengkerama langsung dengan masyarakat.
"Antusias yang begitu besar dari masyarakat membuktikan kecintaannya pada Erick Thohir," paparnya.
Oleh karena itu, tidak heran bila Erick Thohir menjadi figur yang di gadang maju pada Pipres mendatang. Nama Erick Thohir terbukti konsisten mencuat menjadi pilihan utama masyarakat.
Sebelumnya, Deputi Direktur Eksekutif Populi Center Rafif Pamenang Imawan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/12) menilai Erick Thohir merupakan tokoh yang konsisten banyak dapat dukungan masyarakat, bahkan karakteristik Erick Thohir mampu merangkul berbagai kalangan masyarakat.
"Misalnya, saja Erick Thohir kemudian bisa masuk membangun basis dukungan ke kelompok-kelompok Islam, tetapi dari sisi yang lebih praktis," kata Rafif.
Menurut dia, Erick Thohir yang tidak terikat dengan partai politik (parpol) menjadi kunci menyeimbangkan setiap kepentingan. Karakteristik kepemimpinan Erick Thohir tidak perlu diragukan.
Kehadiran Erick Thohir dalam pucuk hierarki kepemimpinan di Tanah Air, kata Rafif, tentu bakal menciptakan dampak positif besar, terutama untuk dapat menjadi pemersatu pemilih Islam dari berbagai kelompok.
Hal itu lantaran banyak kelompok masyarakat Islamis yang mudah dirangkul untuk membangun kolaborasi demi mendorong kemajuan bangsa ke depan. Misalnya, kalangan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.