Prioritas perhatian secara khusus diberikan pada 9 ribuan ibu hamil di Gunungkidul. Hal ini didasarkan pada data yang ada, dimana kasus HIV/AIDS tertinggi dialami kelompok ibu rumah tangga.
"Jadi para ibu hamil ini perlu dites sebagai antisipasi agar janin di kandungannya tidak ikut terdampak," terang Dewi.
Selain itu, obat Antiretroviral (ARV) untuk mengendalikan infeksi HIV/AIDS juga telah tersedia di hampir semua fasilitas kesehatan (faskes) di Gunungkidul.
Sebelumnya, untuk bisa mendapatkan ARV, pasien Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dari Gunungkidul harus ke Kota Yogyakarta.
"Yang pasti ARV ini diberikan secara gratis, dan bisa didapatkan di semua faskes," ujar Dewi.
Terpisah, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengingatkan warganya agar menghindari risiko penularan HIV/AIDS. Sebab jika sudah terinfeksi dan timbul gejala, efeknya cukup mematikan.
"Saya berharap masyarakat turut berkontribusi dalam upaya pencegahan. Mengingat dibutuhkan sinergi banyak pihak dalam menekan kasus HIV/AIDS," tandas Sunaryanta.