Setelah menentukan target, kedua pelaku ini memanfaatkan kerumunan orang untuk melancarkan aksi pencuriannya.
Pelaku mendorong targetnya dan bersamaan mengambil barang berharga milik korban.
“Jadi modusnya menyempatkan keramaian. Acara ini ada sekitar 15 ribu orang lalu memanfaatkan keramaian kedua pelaku ini mendorong korban dan salah satu tangannya ini merogoh entah itu saku korban ataupun dari tas,” jelasnya.
Namun aksi kedua pelaku ini gagal. Meskipun berhasil mendapatkan barang berharga, korban akhirnya sadar bahwa uang yang ada di tas miliknya diambil orang.
“Jadi terungkapnya ini korban yang berdomisili di Bekasi ini merasa bahwa salah satu pelaku merogoh sakunya kemudian pelaku ini saya tunjukan bendelan ini ditutupkan lalu pas dirogoh uangnya jatuh korban mengamankan uangnya lalu bapak itu meminta kepada aparat kepolisian untuk diamankan. Dan satu orang ini kabur dari operasi salah satu ini atas nama Nurdin kita tangkap di Stasiun Tawang ketika berusaha kembali ke Jakarta,” jelasnya.
“Pada saat kita tangkap kedua orang ini memang melakukan suatu tindakan kamuflase artinya kedua palaku ini membeli baju PGRI lalu menyamar dengan modal baju seharga 105 ribu yang dibeli dari pasar sekitar. Sehingga para peserta ini tidak mengetahui dua orang ini adalah guru palsu,” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu korban, Urip Tarsam bersyukur bisa menggagalkan aksi pencurian yang menimpanya.