Antv –Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan data terbaru terkait jumlah korban meninggal dan luka-luka per hari ini, Sabtu (16/11/2022) pukul 17.00 WIB.
Menurut Deputi III Tanggap Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setiawan jumlah korban jiwa naik menjadi 318 orang.
“Korban jiwa yang meninggal dunia 318 orang. Adapun hasil pencarian hari ini, 8 jiwa (ditemukan) per (jam) 17.00 WIB sore ini,” ungkap Fajar di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat.
Sedangkan sejumlah korban hilang juga masih dalam pencarian.
“Korban hilang atau status pencarian 14 jiwa,” jelasnya.
Sedangkan total korban luka-luka mencapai 7.729 orang.
“Total korban luka dari awal kejadian hari Senin (21/11/2022) 7.729 orang, dengan rincian luka berat 595 jiwa, luka ringan 7.134 warga. Adapun luka berat yang saat ini (masih) dirawat di rumah sakit berjumlah 108 orang,” ujarnya.
Sedangkan untuk jumlah warga mengungsi mencapai 73.690 warga. Sedangkan untuk kerusakan infrastruktur rumah berjumlah total 58.049 rumah rusak.
“Rumah rusak 58.049 yang dinyatakam rusak berat 25.186 buah. Sedangka rusak sedang 12.496 rumah. Adapun 20.367 tercatat rusak ringan,” bebernya.
Sedangkan jumlah sekolah rusak mencapai 368 sekolah, tempat ibadah rusak mencapai 144, fasilitas kesehatan rusak mencapai 14. Adapun tercatat 16 gedung atau perkantoran juga turut rusak.
Catatan BNPB jumlah total kecamatan yang terdampak mencapai 16 kecamatan atau 146 desa.
BNPB juga mencatat ada 110 titik pengungsian yang tersebar di 15 kecamatan terdampak gempa, perinciannya yakni 57 titik pengungsi terpusat dan 53 titik pengungsian mandiri. Lokasi pengungsian dibagi dalam kapasitas besar yang mencakup 200-500 orang atau kapasitas kecil dengan menampung 5-10 orang.
Sementara itu menurut BMKG, pusat gempa bumi Cianjur berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km. Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, dan Bogor itu, menurut BMKG, tidak berpotensi menimbulkan tsunami.