Antv – Beredar viral video aksi tak terpuji sejumlah pelajar berseragam pramuka menendang seorang perempuan lansia, yang disebut terjadi di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut).
Dalam rekaman video itu terlihat sejumlah pelajar yang mengendarai sepeda motor, menghampiri seorang nenek yang tengah berjalan kaki.
Sejurus kemudian, pelajar pengendara sepeda motor berplat T hendak turun dari sepeda motor.
Namun, tiba-tiba ada remaja lainnya dari arah depan berlari dan spontan menendang wanita tersebut hinggga tersungkur.
Melihat kekejian aksi para pelajar, sang nenek lantas bangkit dan berlari menjauhi gerombolan remaja tak berakhlaq itu.
Atas aksinya itu, sebanyak enam pelajar diamankan pihak aparat desa yang selanjutnya dibawa ke polisi. Kabar itu disampaikan, Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel) AKBP Imam Zamroni.
Imam menjelaskan bahwa video viral tersebut sebenarnya ada dua video dengan korban yang sama. Pertama, video tersebut diambil pada bulan September akan tetapi viralnya bersamaan kemarin.
Dalam video ini, ada empat orang yang melakukan pemukulan dengan kayu kepada ibu tersebut. Kemudian, video selanjutnya diambil pada Sabtu kemarin sekitar pukul 11. Dalam video itu, ada lima orang dan salah satunya menendang ibu tersebut.
"Terus hari Sabtu kemarin sekitar jam 11 kejadiannya, yang terlihat dalam video melakukan penganiayaan menendang salah satu pelaku kepada ibu korban yang sama dengan kejadian sebelumnya itu ada lima orang. Namun mereka dalam kelompok pelajar atau pemuda yang sama dan dari dua kejadian tersebut pelakunya ada enam orang," ujar Imam.
"Yang di video menendang itu ada lima terlihat, dalam video pemukulan dengan kayu ada empat pelaku yang dalam video namun kalau digabungkan hanya enam pelaku dari kedua kejadian," tambah Imam.
Imam menuturkan pada pelaku itu merupakan pelajar salah satu SMK di Tapsel. Mereka rata-rata duduk di kelas 11 dengan usia rata-rata 15 sampai 16 tahun.
"Para pelaku masih usia pelajar rata-rata di usia 15 sampai 16 tahun, dan para pelaku masih dalam menjalankan pendidikan SMK yang ada di Tapsel, rata- rata di kelas 11," ujar Imam.
Ke 6 pelaku kekerasan yang masih bersetatus pelajar tingkat sekolah menengah atas (SMK) tersebut, mengaku sengaja merekam dan membuat video tersebut karena iseng.
Kapolres juga mengatakan, untuk korban saat ini sudah diserahkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sedangkan para pelaku masih menjalani pemeriksaan dan untuk proses hukum pihak kepolian masih menunggu hasil dari pemeriksaan penyidik Unit PPA Polres Tapanuli Selatan.