"Udah dilaporkan ke atasan, tapi masih ada banjir. Ada pasien tadi delapan orang, tapi sempat diamanin. Kalau sementara aman, banyak perangkat yang terendam," ucap Andi Gunawan.
Sementara itu, salah seorang keluarga pasien, Nenah mengatakan, banjir yang sempat merendam RSUD Dokter Soekardjo itu mulanya setinggi betis orang dewasa atau sekira 30 centimeter dari permukaan lantai, tetapi saat ini sudah berangsur surut.
Ia mengaku kaget saat air tiba-tiba masuk ke ruang perawatan. Semula, ia dan keluarga pasien lain mengira air yang masuk merupakan air toilet yang mampet, tetapi lama kelamaan air banjir itu semakin banyak merendam sejumlah ruangan.
"Tadi sebetis, ada 30 centimeter, sekarang udah surut. Ya terganggu lah dengan kondisi seperti ini. Barang - barang gak terendam langsung diamankan. Tadi kaget pas datang banjir, kami langsung mengamankan barang. Saya gak tahu ini sering banjir, kirain air datang dari WC," kata Nenah.
Menurut Nenah, saat banjir terjadi, ia terpaksa harus berdiam satu kasur bersama pasien. Pasalnya, tak ada lagi tempat yang lebih tinggi di sekitar ruangan yang terendam.
Ia berharap, pihak RSUD Dokter Soekardjo agar memberikan solusi konkret, karena jika terjadi hujan besar pasti akan terjadi banjir. Kondisi ini tentu membuat pasien dan keluarga yang menunggu pasien tersebut tak nyaman.
"Saya terpaksa menempati kasur bersama pasien di atas. Harapan saya cepat diperbaiki karena tidak nyaman," pungkas Nenah.