Tukang Sampah Sebut 6 Bulan Sekeluarga Tewas di Kalideres Tak Bayar Iuran

Polisi lakukan olah TKP di rumah sekeluarga tewas Kalideres. (Foto : Viva)

"Bapaknya, langsung panggil waktu hidupnya. 'Nih, Pak' udah gitu, langsung ngasih Rp30 ribu, langsung masuk," ujarnya.

Wahridin sempat mengira satu keluarga yang tewas itu sudah pindah lantaran tidak pernah lagi melihat aktivitas dari rumah tersebut.

"Waktu kita bersihin belakang ya kan tiga bulan sekali, pertama dipanggil-panggil nggak nyahut. Saya juga bingung, apa pindah apa kagak," ujarnya.

Sebelumnya, Direskrimum Polda Metro Jaya Kombespol Hengki Haryadi mengatakan olah TKP yang terbaru dari rumah satu keluarga tewas mengering tersebut, polisi menemukan adanya gundukan sampah.

Atas temuan tersebut, polisi juga akan menelusuri aktivitas sosial para korban terhadap tetangganya.

"Dalam TKP, sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam jadi bisa kita asumsikan sementara, nanti kita ahli yang akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak keluar," ujar Hengki.

Hengki mengatakan pihaknya masih akan menelusuri temuan ini. Termasuk bentuk interaksi para korban selama ini dengan para tetangga.