Diterjang Banjir Bandang, Jalan Penghubung 4 Desa Ambles dan Terputus

Diterjang Banjir Bandang, Jalan Penghubung 4 Desa Ambles dan Terputus (Foto : antvklik-Arizal Antoni)

Antv – Curah Hujan yang cukup tinggi yang melanda Kabupaten Kerinci, beberapa hari terakhir mengakibatkan terjadinya banjir bandang, membuat infrastruktur banyak yang rusak.

Salah satu yang rusak adalah Jalan kabupaten yang menghubung 4 desa Tanjung pauh. Tepatnya Desa Serumpun Pauh, Kecamatan Danau Kerinci Barat, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Kondisi jalan di wilaayah itu terputus akibat diterjang banjir bandang dan membuat jalan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

Salah seorang warga mengatakan, jalan terputus sudah terjadi sejak 5 hari lalu akibat diterjang banjir bandang.

"Ya, kejadian jalan terputus ini sudah 5 hari, jalan terputus, setelah hujan lalu dilanda banjir bandang, akibatnya warga tidak bisa melintas," ungkap Waldi.

warga setempat. Lebih lanjut Waldi menjelaskan, jalan yang amblas akibat diterjang banjir bandang sepanjang 8 meter dan Agar jalan bisa dilewati, warga terpaksa membuat jembatan darurat.

"Kita buat menggunakan kayu agar dapat dilalui karena jalan yang ambles merupakan jalan usaha tani dan permukiman warga," tuturnya.

Kepala Desa Serumpun Pauh, Suharto, saat dikonfirmasi mengatakan, jalan kabupaten yang terputus itu setelah hujan lebat yang terus terjadi yang mengakibatkan banjir bandang.

Penyebabnya, gorong-gorong yang dipasang sebelumnya tidak mempu menampung debit .

Warga berharap kepada pihak terkait, seperti Dinas PUPR Kerinci, untuk dapat segera memperbaikinya karena akses utama warga melintas.

"Kami sangat berharap penanganan dari pihak terkait, agar jalan ini bisa dilewati warga," pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kerinci, Maya Novefri, saat dikonfirmasi mengatakan untuk jalan terputus tersebut pihaknya sudah mendapat laporan dan pihaknya sudah turun melakukan survei lokasi jalan yang terputus tersebut.

"Hari Senin kita turun lagi, kita akan memasang gorong-gorong yang besar dan timbunan untuk sementara, saat ini sudah ada gorong-gorong dilokasi. Kalau untuk membuat permanen harus dianggarkan di APBD Murni 2023 mendatang, tidak cukup dari dana Tanggap darurat," jelasnya.