Antv –Pemimpin China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden bertemu pada Senin (14/11/2022) untuk pembicaraan yang telah lama ditunggu-tunggu. Pertemuan tersebut terjadi ketika hubungan antar negara mereka berada pada titik terendah dalam beberapa dekade ini.
Hubungan telah rusak terkait ketidak sepakatan atas sejumlah masalah termasuk persoalan Taiwan.
Keduanya, mengadakan pembicaraan tatap muka pertama mereka sejak Biden menjadi presiden. Mereka bertemu di Pulau Bali menjelang KTT Kelompok 20 (G20) yang akan dilaksanakan pada hari Selasa (15/11/2022) yang akan diwarnai dengan penuh ketegangan terkait atas invasi Rusia ke Ukraina.
Biden dan Xi tampak berjabat tangan di depan deretan bendera China dan AS saat mereka bertemu di hotel Mulia di teluk Nusa Dua Bali. Mereka diharapkan membahas sejumlah isu terkait ambisi nuklir Taiwan, Ukraina dan Korea Utara. T
ermasuk isu-isu yang juga akan membayangi G20 yang diadakan tanpa kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mewakili Putin di KTT G20. Kemunculan Rusia merupakan yang pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari. Kremlin mengatakan Putin terlalu sibuk untuk hadir.
Xi tiba di Bali untuk menghadiri KTT G20 pada hari Senin (14/11/2022). Sedangkan Biden tiba pada hari Minggu (13/11/2022).
Pada hari Minggu, Biden mengatakan kepada para pemimpin Asia di Kamboja bahwa jalur komunikasi AS dengan China akan tetap terbuka untuk mencegah konflik. Meski demikian akan terjadi pembicaraan alot yang hampir pasti terjadi di dalam pembicaraan mendatang.
Hubungan kedua negara telah bergolak dalam beberapa tahun terakhir dengan meningkatnya ketegangan atas berbagai masalah mulai dari Hong Kong, Taiwan hingga Laut China Selatan. Permasalahan juga terjadi pada praktik perdagangan, dan pembatasan AS terhadap teknologi China.
Namun para pejabat AS mengatakan ada upaya diam-diam oleh Beijing dan Washington selama dua bulan terakhir untuk memperbaiki hubungan.
"Pertemuan ini tidak berlangsung sendiri-sendiri, ini adalah bagian dari proses yang sangat berkelanjutan," kata seorang pejabat administrasi Biden.
"Kami telah terlibat dalam diplomasi diam-diam yang serius, berkelanjutan yang memakan puluhan jam di belakang layar,” ungkapnya.
"Saya pikir kami puas dengan keseriusan yang dibawa kedua belah pihak ke proses itu,” lanjutnya.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada wartawan di Bali bahwa pertemuan itu dimaksudkan untuk menstabilkan hubungan antara Amerika Serikat dan China, dan untuk menciptakan suasana yang lebih pasti bagi bisnis AS.
Sumber: Reuters