Pada hari Minggu, Biden mengatakan kepada para pemimpin Asia di Kamboja bahwa jalur komunikasi AS dengan China akan tetap terbuka untuk mencegah konflik. Meski demikian akan terjadi pembicaraan alot yang hampir pasti terjadi di dalam pembicaraan mendatang.
Hubungan kedua negara telah bergolak dalam beberapa tahun terakhir dengan meningkatnya ketegangan atas berbagai masalah mulai dari Hong Kong, Taiwan hingga Laut China Selatan. Permasalahan juga terjadi pada praktik perdagangan, dan pembatasan AS terhadap teknologi China.
Namun para pejabat AS mengatakan ada upaya diam-diam oleh Beijing dan Washington selama dua bulan terakhir untuk memperbaiki hubungan.
"Pertemuan ini tidak berlangsung sendiri-sendiri, ini adalah bagian dari proses yang sangat berkelanjutan," kata seorang pejabat administrasi Biden.
"Kami telah terlibat dalam diplomasi diam-diam yang serius, berkelanjutan yang memakan puluhan jam di belakang layar,” ungkapnya.
"Saya pikir kami puas dengan keseriusan yang dibawa kedua belah pihak ke proses itu,” lanjutnya.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada wartawan di Bali bahwa pertemuan itu dimaksudkan untuk menstabilkan hubungan antara Amerika Serikat dan China, dan untuk menciptakan suasana yang lebih pasti bagi bisnis AS.