"Kemarin ada tiga video (beredar) akhirnya saya telepon langsung. Lalu AS ke tempat saya bersama.pak lurah, saya ajak tabayyun, dia mengakui video itu di Jogja," jelas Kiai Marzuki.
Lebih lanjut tokoh agama Desa Banyuasin Kembaran itu menceritakan, dalam pertemuan itu, Sekdes AS sempat membawa-bawa nama Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti.
Seperti diceritakan oleh AS kepada Kiai Marzuki, saat itu ia (Sekdes AS) akan mengadakan perayaan ultah dengan Wabup di Pendopo Rumah Dinas Wabup di Kutoarjo karena tanggal ulang tahunnya sama.
"Katanya, masakan sudah disiapkan, lalu ada wartawan datang untuk konfirmasi mengenai rencana pengajian Ustad Abdul Somad, hidangan habis untuk wartawan. Kemudian pindah ke Jogja. Waktu itu saya tanya apakah Bu Yuli (Wabup) ikut, dia bilang iya (ikut ke Jogja). Tapi saat diklarifikas Pak Kades katanya (Wabup) tidak ikut, berbeda pernyataan," kata Marzuki.
Dengan kejadian yang dianggap memalukan warga tersebut, kemudian Sekdes AS diminta mundur tetapi tidak mau. Sehingga terjadilah gejolak hingga demo ratusan warga menolak Sekdes AS menjadi perangkat desa mereka.
Kades Ahmad Abdul Azis juga memberikan klarifikasi bahwa, keinginan warga ke kantor bupati adalah inisiatif sendiri, tokoh agama bukan provokator hanya sebagai koordinator warga.