Krisis Air Bersih, Warga di Sikka Gunakan Air di Balik Dinding Tebing untuk Minum

Krisis Air Bersih, Warga Gunakan Air di Balik Tebing untuk Minum (Foto : antvklik-Oktavianus Fredi Koban)

Antv – Sungguh ironis, walaupun telah memasuki musim penghujan, namun krisis atau kesulitan air bersih masih saja dialami warga di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di dusun Hurabegor, desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura.

Untuk mendapatkan air bersih yang digunakan untuk konsumsi setiap hari, warga dusun dengan jeringen air ditangan terpaksa menempuh perjalanan 3 kilometer melawati jalan Trans Flores Maumere-Larantuka menuju mata air Wairbura.

Setibanya di lokasi mata air Wairbura, Warga pun langsung menuju lubang kecil yang berada di dinding bukit tempat keluarnya air bersih yang bisa dibawah pulang ke rumah untuk dikonsumsi.

"Kami harus jalan kaki 3 Kilometer karena hanya dibalik dinding tebing mata air Wairbura tempat kami untuk ambil air minum. Karena di Hurabegor tidak ada air," ungkap Maria Nona (45) warga Dusun Hurabegor, Desa Darat Gunung saat ditemui di lokasi mata air Wairbura, Minggu (13/11/2022) pagi.

Menurut Maria Nona, warga terpaksa jalan kaki untuk mengambil air di wairburak lantaran tidak adanya sumber air bersih. Yang ada hanyalah jaringan perpisahan, namun hingga kini belum pernah dialiri air.

Sementara untuk membeli air tengki yang biasa dijual tidak sanggup membeli karena harganya mahal.

"Di dusun kami yang ada hanya pajangan jaringan pipa air bersih namun air tidak pernah ada. Ya terpaksa kami datang ke sini untuk ambil air bersih dan juga untuk mandi dan mencuci," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakakan Maria Nona, Kesulitan air bersih tidak saja dirasakan warga, namun juga dirasakan sejumlah anak sekolah. A

kibatnya, sebagaian anak sekolah terpaksa terlambat ke sekolah karena pada pagi hari mereka harus datang mengambil air sebelum pergi ke sekolah.

"Setelah mendapatkan air minum bersih, kami warga maupun anak sekolah harus menunggu mobil di jalan Trans Flores Maumere -Larantuka untuk membawa air pulang ke rumah. Ini yang membuat anak-anak jadi terlambat ke sekolah," beber Maria Nona.

Penjabat Desa Darat Gunung, Paulus Yulianus, mengakui wilayah Dusun Hurabegor memang kesulitan untuk mendapatkan air minum bersih. Lantaran di wilayah tersebut tidak ada sumber mata air.

"Dusun Hurabegor memang susah dapat air, karena tidak ada mata air disekitar situ. Memang ada sambungan pipa air minum milik PDAM namun airnya tidak mengalir," tandasnya.