Beredar Viral Jadwal Perjalanan Kereta Api Garut - Cibatu Tahun 1912

Beredar Viral Jadwal Perjalanan Kereta Api Garut - Cibatu Tahun 1912 (Foto : Dok. kai.id)

Antv – Baru-baru ini beredar viral sebuah foto jadul alias jaman dulu, yang memperlihatkan jadwal perjalanan kereta api jalur Garut - Cibatu tahun 1912.

Salah satu yang membagikan foto itu adalah akun Instagram @nederlandsch_indie_zone dan @poros.garut, Sabtu (12/11/2022).

Dalam unggahanya, admin akun menuiskan keterangan dengan:

"Jadwal kereta api Garut - Cibatu pada 1912

(sumber : KITLV - Leiden)"

Seperti biasa, netizen pada kepo dan ramai-ramai menulikan komentarnya.

Diketahui, jalur KA Garut - Cibatu kembali dioperasikan KAI setelah diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo dan Bupati Garut Rudy Gunawan, serta di Stasiun Garut, Kamis (24/3/2022).

Sejatinya, jalur Garut - Cibatu dibuka pertama kali pada tahun 1889 dan berhenti beroperasi pada tahun 1983.

Melihat potensi yang ada, KAI mulai melakukan proses reaktivasi jalur tersebut sejak 2018. Dalam reaktivasi jalur sepanjang 19 km tersebut, juga dioperasikan kembali 3 stasiun yaitu Stasiun Garut, Wanaraja, dan Pasirjengkol.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh pihak sehingga reaktivasi jalur Cibatu - Garut dapat terealisasi.

“Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, Pemprov Jabar, Pemkab Garut serta kepada seluruh warga Kabupaten Garut atas dukungannya selama ini ke KAI. Saya juga berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang terlibat aktif dan antusias dalam mendukung reaktivasi lintas Garut - Cibatu sejak awal, hingga akhirnya pada hari ini kita bersama-sama menjadi bagian dari sejarah pengoperasian kembali jalur Garut-Cibatu,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, saat peresemian.

Setelah direaktivasi, kini Stasiun Garut memiliki bangunan baru yang menyediakan ruang pelayanan pelanggan, ruang VIP, ruang laktasi, pos kesehatan, ruang keamanan, masjid, toilet difabel, area UMKM, area komersial, ATM, area bermain anak, dan fasilitas lainnya.

KAI juga masih menjaga keaslian gedung Stasiun Garut yang lama sebagai bentuk pelestarian bangunan bersejarah.

Kesaliannya terus dipertahankan. (Foto: Dok. kai.id)

Didiek mengatakan, latar belakang dan tujuan dari pengoperasian KA ini adalah untuk menyediakan jasa transportasi kereta api yang terjangkau untuk masyarakat Garut dan sekitarnya yang akan melakukan perjalanan ke luar kota.

Sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Garut khususnya dari potensi kebangkitan wisata, termasuk membantu para pengusaha kecil di sekitar stasiun dalam memasarkan produk lokal mereka dengan kehadiran Pojok UMKM.

Terdapat 1.077 bangunan permanen dan semi permanen di lintas serta 911 KK yang terdampak dari pelaksanaan reaktivasi jalur Garut – Cibatu ini.

“Sebagai bentuk apresiasi, kami juga telah mengabadikan seluruh warga terdampak dari pembangunan ini dalam Prasasti yang terletak pada setiap stasiun KA yang beroperasi sebagai simbol bahwasanya pelaksanaan reaktivasi jalur ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa peran serta masyarakat Garut yang sudah rela melaksanakan relokasi,” kata Didiek.