Untuk itu, menurut Presiden, teknologi produksi beras berkelanjutan mutlak diperlukan.
Selain itu, kapasitas produksi juga harus diintegrasikan dengan sistem logistik anggota APT. Hal ini demi mengamankan rantai pasok dan menstabilkan harga beras.
“Lalu, resesi ekonomi kawasan harus dihindari dan stabilisasi keuangan harus dilakukan," ujar Presiden.
"Sinergi berbagai perangkat finansial APT harus dijalankan, khususnya Chiang Mai Initiative Multilateralization," tambahnya.
Menurut Presiden, ketika ada ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan untuk peroleh early warning dan dukungan likuiditas.
Lebih lanjut, Jokowi juga menekankan pentingnya penguatan infrastruktur keuangan nasional.
Terakhir, Presiden menegaskan stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan mutlak diperlukan.