Sementara itu, Kepala Desa Sumberarum, Vinsensius Sugeng, dihubungi melalui sambungan telepon selulernya menjelaskan bahwa di Desa Sumberarum, luapan air menggenangi Jalan Provinsi (Bojonegoro-Nganjuk) sepanjang 500 meter.
Untuk rumah warga yang terdampak luapan air ada sekitar 338 kepala keluarga (KK), yang tersebut di 18 rukun tetangga (RT).
Selain itu, luberan air juga menggenang 60 hektare sawah warga yang baru ditanami padi dengan usia tanam sekitar dua minggu.
"Korban jiwa nihil. Untuk kerugian material mungkin besuk baru bisa mendata,” papar Vinsensius Sugeng.
Sedangkan, Kepala Desa Kunci, Marwik menjelaskan, rumah warga di desanya yang terdampak banjir, masih dalam pendataan, namun saat ini yang dilaporkan sudah mencapai 320 kepala keluarga (KK).
Sedangkan untuk sawah warga, yang tergenang kurang lebih seluas 50 hektare, dengan masa tanam sekitar dua minggu.
"Untuk sawah di Desa Kunci ini sebagian besar mengalami kerusakan karena tergerus arus air yang disertai lumpur, malam ini genangan air berangsur surut dan warga mulai membersihkan lumpur dari sisa-sisa banjir tersebut," pungkasnya.