Puncak gerhana tersebut, bisa diabadikan oleh masyarakat di wilayah bagian Timur serta sebagian kecil wilayah Kalimantan, Jawa, dan Selatan Sumatra bisa mengamati fase puncak gerhana.
Sementara sebagian kecil wilayah di Sumatra, khususnya Aceh dan Sumatra Utara sebagai posisi paling barat bisa berpeluang untuk mengabadikan proses gerhana bulan total hingga fase akhir.
"Masyarakat juga tak perlu kecewa karena BMKG menyediakan layanan streaming untuk membantu masyarakat yang tidak bisa mengamati fenomena tersebut," katanya.*
Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan masyarakat luas dapat ikut melihat pengamatan gerhana bulan total, Selasa (8/11) sore hingga malam, di Halaman Pos Observasi Geofisika Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
"Masyarakat dapat menyaksikan GBT (Gerhana Bulan Total) dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kaca mata khusus gerhana. Jadi bisa ikut melihat pengamatan gerhana bulan total, besok sore hingga malam di Halaman Pos Observasi Geofisika Lembang," katanyadi Bandung, Senin.
Gerhana bulan total kembali akan terjadi pada Selasa (8/11),pukul 15.00-20.57 WIB.
Ia menjelaskan gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya sinar Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan, dilihat dari Bumi. Peristiwa yang salah satu akibat dinamispergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan ini hanya terjadisaat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra Bumi jatuh menutupi Bulan, sehingga Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat di satu garis yang sama serta mengakibatkan saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah.