Pelibatan kelompok rentan dalam "Tsunami Fun Drill" juga merupakan bagian dari usaha GMLS untuk menginklusikan semua kelompok masyarakat di Desa Panggarangan.
“Harapannya, seluruh kelompok masyarakat dapat siap menghadapi bahaya gempa dan tsunami yang mungkin terjadi di wilayah ini,” kata Anis.
Sementara itu, pengamat Meteorologi dan Geofisika BMKG Admiral Musa Julius menyatakan kegiatan simulasi tsunami di Desa Panggarangan ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan agar proses evakuasi bisa lebih baik, seperti jalan yang cukup berbatu dan berpotensi menghambat proses evakuasi.
“Jalan berbatu ini berpotensi menyebabkan pelintas terjatuh atau terpeleset, apalagi cukup banyak masyarakat yang merupakan kelompok rentan di jalur evakuasi tersebut,” kata Admiral.
Kegiatan simulasi tsunami juga didukung GMLS dan berbagai lapisan masyarakat seperti Aparatur Desa, Gerakan Masyarakat (Germas) Desa, Polsek Panggarangan, TNI AD, TNI AL, SDN 3 Panggarangan, SKH Purnama, serta kolaborator dari GMLS, yakni BSI Maslahat, RAPI, Kidzsmile Foundation, UMN, PMI Kecamatan Bayah dan IOF.