Banjir dan Longsor di Trenggalek Jatim Berdampak Pada 8.102 Jiwa

Tim membuat jembatan darurat pasca banjir dan longsor di Trenggalek. (Foto : BNPB)

Antv –Peristiwa banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur pada Kamis (3/11/2022), setelah Sungai Kalitengah dan Sungai Gading meluap hingga permukiman warga pada pukul 16.00 WIB.

Pusat Pengendal Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan hingga Sabtu (5/11/2022), banjir sempat menggenangi rumah warga dengan ketinggian muka air 15 hingga 100 centimeter, kondisi terkini banjir telah surut.

Peristiwa tersebut tercatat sempat berdampak pada 3.395 KK / 8.104 jiwa, dengan wilayah terdampak meliputi Desa Karanggandu, Desa Prigi, Desa Sawahan dan Desa Tasikmadu yang berada di Kecamatan Watulimo. Selain itu juga berdampak pada Desa Tawing, Desa Bangun, Desa Munjungan dan Desa Bendoroto pada wilayah Kecamatan Munjungan.

Kejadian tersebut menyebabkan kerusakan infrastruktur, dilaporkan sebanyak 24 unit rumah alami rusak berat, 15 unit rumah rusak sedang dan 26 unit rumah alami rusak ringan serta satu unit sarana pendidikan ikut terdampak.

Selain itu juga menyebabkan 5 unit jembatan alami rusak berat, serta Jalur Kampak – Munjungan tertutup material longsor. Pada saat kejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek bersama tim gabungan langsung menuju lokasi dan melakukan penanganan bencana, seperti melakukan pendataan, evakuasi dan melakukan pemantauan debit air.

Upaya berikutnya menyediakan dapur umum di Desa Tawing dan membangun jembatan darurat penghubung antar Kecamatan Watulimo dan Kecamatan Munjungan untuk akses bagi warga Desa Sawahan yang sebelumnya sempat terisolir.

Selanjutnya penanganan material longsoran menggunakan alat berat di Jalur Kampak – Munjungan sehingga sudah dapat dilewati.

Prakiraaan cuaca untuk wilayah Kabupaten Trenggalek oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk Minggu (6/11/2022) dan Senin (7/11/2022) didominasi oleh cuaca cerah berawan dan hujan ringan.

Mengingat wilayah Indonesia baru berada dibawal musim hujan, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana, untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana akibat dari cuaca ekstrem.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan seperti, memantau prakiraan cuaca dan mengetahui potensi bencana di sekitar lingkungan kita. Kemudian menyusun rencana evakuasi dan menentukan tempat evakuasi yang lebih aman.