Enam Desa Dilanda Banjir di Langkat yang Berdampak Pada 1.319 KK

Banjir di Langkat Sumatera Utara. (Foto : BNPB)

AntvBanjir melanda sejumlah wilayah administratif di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, pada Rabu (2/11/2022).

Sedikitnya terdapat enam desa terdampak yakni Desa Pantai Pantai Cermin, Desa Paya Perupuk, Desa Suka Maju, Desa Pekubuan, Desa Pekan Tanjung Pura di Kecamatan Tanjung Pura dan Desa Sekoci di Kecamatan Besitang. Hasil kaji cepat sementara, banjir mencapai ketinggian 150 sentimeter.

Kejadian ini berdampak pada 1.319 KK hingga memaksa sedikitnya 136 KK di Desa Sekoci mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat segera mengambil langkah cepat dengan mendirikan Posko Siaga Bencana.

Posko ini berlokasi di kantor BPBD Kabupaten Langkat. Disamping itu, upaya evakuasi dan percepatan penanganan darurat juga terus dijalankan. Diantaranya menyediakan bantuan kebutuhan dasar berupa logistik bagi warga di posko pengungsian.

Hingga kini, dilaporkan banjir masih menggenangi sejumlah titik. Koordinasi antar lintas instansi juga terus dijalin guna melakukan upaya percepatan penanganan darurat.

Wilayah Kabupaten Langkat masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga lebat hingga dua hari kedepan Sabtu (5/11/2022).

Hal ini sebagaimana informasi prakiraan cuaca yang telah dirilis oleh BMKG. Menyikapi hal ini, BNPB menghimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

Langkah-langkah antisipatif perlu dipersiapkan sebagaimana arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.

"Upaya jangka pendek, pastikan kesiapan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem," ucapnya.

"upaya jangka panjang lakukan perbaikan lingkungan jangan sampai banjir selalu berulang di tempat yang sama," lanjut Suharyanto.

Masyarakat bersama pemerintah daerah agar dapat menyiapkan rencana jangka panjang, salah satunya mengevaluasi kondisi lingkungan di kawasan hulu dan sepanjang daerah aliran sungai. Penanaman kembali kawasan hulu dengan vegetasi yang bernilai ekologi dan ekonomi akan mampu mengurangi potensi banjir di masa depan.