Antv – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ketiban berkah dari harga batubara yang membara. Per kuartal III-2022, emiten tambang batubara ini membukukan laba bersih hingga US$ 365,49 juta.
Realisasi tersebut melesat 473,76% dari torehan laba bersih BUMI di periode yang sama tahun lalu, yakni US$ 63,70 juta.
Alhasil, laba per 1.000 saham BUMI naik menjadi US$ 3,11 dari sebelumnya hanya US$ 0,87.
Kenaikan laba bersih BUMI sejalan dengan kenaikan pendapatannya. Emiten terafiliasi Grup Bakrie ini membukukan pendapatan senilai US$ 1,39 miliar per kuartal ketiga 2022. Jumlah ini melesat 109,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 666,18 juta.
Secara rinci, pendapatan BUMI terdiri atas penjualan ekspor kepada pihak ketiga senilai US$ 724,45 juta, disusul penjualan batubara ke pasar lokal senilai US$ 662,03 juta. BUMI juga mencetak penjualan emas senilai US$ 7,22 juta, serta pendapatan dari jasa pihak ketiga senilai US$ 1,10 juta.
Adapun pelanggan yang mempunyai transaksi lebih 10% dari total pendapatan yakni kepada Rwood Resources DMCC senilai US$ 441,17 juta, PT PLN Persero senilai US$ 189,08 juta, dan kepada PT Jhonlin Group senilai US$ 186,99 juta.
Di sisi lain, sejumlah beban yang ditanggung BUMI turut mendaki seiring naiknya angka penjualan. Misalkan, beban pokok pendapatan yang naik 114,8% menjadi US$ 1,10 miliar dari sebelumnya hanya US$ 512,78 juta. Beban penjualan naik 30,7% menjadi US$ 34,20 juta. Beban umum dan administrasi juga naik 54,2% menjadi US$ 35,02 juta.