Pembangunan Miniatur Ka'bah di Masjid Palopo Diduga Beraroma Korupsi

Pembangunan Miniatur Ka'bah di Masjid Palopo Diduga Beraroma Korupsi (Foto : antvklik-Habib)

AntvPembangunan miniatur Ka'bah di Masjid Agung Palopo, Sulawesi Selatan, diduga ada mark-up atau penggelembungan dana. 

Proyek yang didanai melalui APBD Kota Palopo senilai Rp5 Miliar tersebut, diduga bermasalah. 

Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan yang menerima pengaduan adanya dugaan mark-up tersebut, meminta Kejari Palopo untuk melakukan penyelidikan.

"Iya benar Kejati meneruskan ke kami karena locusnya di Palopo. Tapi kami masih melakukan pengumpulan data dan keterangan," kata Stanislaus Yoseph, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Palopo, Kamis (3/11/2022).

Proyek pembangunan Masjid Agung tersebut dikerjakan CV Fatimah Mitra Perkasa untuk pekerjaan pembangunan aula konstruksi 2 lantai dengan luas 13x24 M dan pembangunan miniatur Ka'bah dengan luas 1.500 meter menggunakan konstruksi beton.

"Anggarannya Rp 5.8 Miliar menggunakan APBD tahun 2021, dan laporan yang kami terima terjadi mark-up. Dugaan ini masih kita selidiki," ujarnya.

Adapun Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Palopo, Hasrianto, memilih bungkam dan tidak memberikan komentar apapun saat dikonfirmasi.

Diketahui, Miniatur Ka'bah Masjid Agung Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi ikon baru yang menarik perhatian. 

Selama bulan Ramadan lalu, banyak masyarakat yang datang untuk sekadar berswafoto maupun ngabuburit di tempat wisata religius ini.

Kehadiran miniatur ka'bah ini biasa digunakan sebagai tempat manasik haji bagi masyarakat yang hendak menunaikan ibadah umrah dan haji di Tanah Suci. 

Namun selama Ramadan banyak juga yang datang untuk memandang megahnya miniatur ka'bah tersebut.

Pihak pengunjung pun bisa dengan leluasa berfoto di sekeliling miniatur ka'bah ini. 

Pada malam hari, miniatur ka'bah di Masjid Agung Palopo ini jauh lebih elegan dengan cahaya lampu yang dipancarkan dari miniatur ka'bah.

"Miniatur ka'bah ini memang tujuannya sebagai tempat untuk memberikan pelatihan bagi masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji dan umrah nantinya," kata Wakil Sekretaris Umum Pengurus Masjid Agung Palopo Ustaz Lukmanto, beberapa waktu lalu.

Lukmanto mengatakan miniatur kabah ini merupakan program inisiatif Wali Kota Palopo HM Judas Amir. 

Miniatur ka'bah dibangun untuk memudahkan masyarakat Palopo untuk latihan berhaji.

"Pak Wali Kota Palopo sendiri yang punya inisiatif tentang ini supaya masyarakat di Palopo maupun Luwu Raya tidak perlu jauh-jauh lagi ke Makassar nantinya untuk pelatihan manasik haji," ucap Lukmanto.

Selain itu, kehadiran miniatur ka'bah ini juga diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat. 

Miniatur Ka'bah Jadi Ikon Kota Polopo. (Foto: antvklik-Habib)

"Semoga ini bisa menjadi edukasi tersendiri bagi masyarakat dalam belajar mengenal Islam khususnya tentang haji dan umrah," katanya

Salah seorang pengunjung yang bernama Aisyah yang ditemui di lokasi mengatakan keberadaan miniatur ka'bah ini menurutnya bisa menjadi salah satu pendorong bagi masyarakat dalam memakmurkan masjid.

"Alhamdulillah, jika sore banyak yang datang foto-foto di sini. Ini juga baik untuk memakmurkan masjid, sebab usai berfoto mereka juga ikut berbuka serta salat berjemaah," kata Aisyah.

Selain untuk kepentingan edukasi dan ibadah, pengunjung juga bisa menikmati beragam jenis kuliner untuk santapan berbuka puasa. Mulai dari siomai, es buah, es teler, dan berbagai macam kuliner lainnya.

"Kita berharap, sisi religius Palopo terus bangkit. Terlebih dalam memakmurkan masjid," tandas Aisyah.