Antv – Kongres Nasional II PAKIN (Pemuda Agama Khonghucu Indonesia) sukses dilaksanakan. Kongres digelar Sejak Sabtu (29/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022) di Hotel Hariston & Suites Jakarta.
Kongres Nasional II PAKIN yang mengusung tema “Memperkokoh Semangat Pembinaan Diri dan Persatuan Pemuda Di Era Digital” tersebut dibuka oleh Menko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia) Asisten Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Pestasi Olahraga, Katiman, Ph.D.
Kongres juga dihadiri oleh Ketua Umum MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) Xs. Budi S Tanuwibowo, Ketua Ketua PERKHIN (Perempuan Khonghucu Indonesia) Suryani, para perwakilan pengurus PAKIN berbagai daerah dan sejumlah perwakilan organisasi kepemudaan.
Pembukaan ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Kartiman, Ph.D dan Xs. Budi S Tanuwibowo.
Dalam sambutannya, Asdep Bid. Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Pestasi Olahraga Kemenko PMK Katiman, Ph.D. mengapresiasi tema yang diangkat dalam Kongres Nasional II PAKIN tersebut yaitu Memperkokoh Semangat Pembinaan Diri dan Persatuan Pemuda Di Era Digital.
Menurutnya tema ini relevan dengan keinginan dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat di bidang politik, ekonomi maupun budaya. Katiman, Ph.D pun berpesan di era digitalisasi sekarang ini, generasi muda dituntut untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga mampu bersaing dengan pemuda dari negara lain.
“Kita juga sudah memasuki era bonus demografi. Para generasi muda harus menjadi usia produktif yang mampu mengembangkan potensinya. PAKIN harus bisa mendorong bonus demografi dengan usia produktif serta diharapkan memiliki peran strategis sehingga Indonesia bisa maju,” ujarnya.
Katiman pada kesempatan tersebut juga menyinggung maraknya konten-konten negatif seperti kekerasan atas nama agama maupun radikalisme, hoaks, ujaran kebencian yang terjadi baik di dunia nyata maupun maya.
“Di sini perlu upaya kolaborasi yang strategis. PAKIN dapat mendukung dengan aksi – aksi nyata berkontribusi membangun mental positif di lingkungan di dunia nyata dan maya, Merubah konstruksi berpikir supaya kita lebih beradab, salah satunya sediakan platform yang namanya gotong royong ilmu sehingga ada data valid yang dicari. Ini tantangan berat bagaimana kontribusi PAKIN agar masyarakat kita lebih santun di dunia nyata maupun di dunia Maya,” jelas Katiman.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum MATAKIN Xs. Budi S Tanuwibowo juga berpesan agar pemuda yang tergabung dalam PAKIN bisa memanfaatkan bonus demografi.
“Tantangan itu harus dijawab oleh PAKIN dengan aksi nyata yang lebih luas, punya inisiatif untuk bekerja, tidak hanya mampu berwacana dan sekedar beretorika, tapi mampu bekerja. Mampu berpikir, berkonsep dan berbuat, sehingga lengkap. Praktek butuh latihan dan butuh bekerja,” terang Budi S Tanuwibowo.
Pada prosesi pembukaan Kongres Nasional II PAKIN juga dilangsungkan pembacaan teks Sumpah Pemuda oleh seluruh hadirin dan peluncuran logo branding MATAKIN yang dimeriahkan dengan atraksi barongsai.