"Bantuan ke Palestina bukan hanya dari Pemerintah, tetapi juga dari masyarakat sipil. Saat ini MUI tengah memproses pembangunan Rumah Sakit Indonesia di kota Hebron, Palestina," ungkap Presiden.
Tidak hanya bantuan kemanusiaan, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia juga memberikan bantuan pengembangan kapasitas dalam rangka mempersiapkan negara Palestina yang merdeka. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir Indonesia telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 2 ribu warga Palestina.
"Hari ini ditandatangani MoU pembangunan kapasitas untuk mendukung pendirian otoritas obat dan makanan independen di Palestina. Ke depan pemberian bantuan pengembangan kapasitas akan terus kita lakukan antara lain di bidang UMKM, e-commerce, dan penangangan bencana," ujar Presiden.
Sementara itu, PM Shtayyeh dalam keterangannya menyampaikan apresiasinya terhadap penandatanganan perjanjian kerja sama kedua negara sebagai bentuk dukungan nyata bagi Palestina dari Indonesia. Ia juga berharap Indonesia dapat mencapai kesuksesan dalam menyelenggarakan KTT G20 pada November mendatang.
"Kami mendoakan, semoga Indonesia sukses menyelenggarakan G20 tersebut dan kami berharap Indonesia bisa sampaikan pesan dukungan kepada Palestina di forum G20 tersebut," ucap PM Shtayyeh.
PM Shtayyeh pun mengapresiasi sambutan hangat dan upaya pemerintah Indonesia dalam mendukung bangsa Palestina menuju kemerdekaan dan perdamaian.
"Terima kasih atas sambutan Yang Mulia dan kami sekali lagi juga mengapresiasi dukungan perjuangan Yang Mulia dalam mendukung bangsa Palestina dan mendukung rekosiliansi Palestina untuk tercapainya kemerdekaan dan perdamaian di Palestina," tandasnya.