JPU Sebut Putri Candrawathi Bilang Terima Kasih Usai Brigadir J Mati

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. (Foto : Istimewa)

"Bukannya membuat terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang merupakan suami istri tersebut saling mengingatkan untuk mengurungkan terlaksananya niat jahat, tetapi keduanya justru saling bekerja sama untuk mengikuti dan mendukung kehendak terdakwa Ferdy Sambo dengan mengajak Ricky Rizal Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, dan korban Saksi RICKY RIZAL WIBOWO, Saksi dengan alasan untuk melakukan isolasi mandiri di Rumah Dinas Duren Tiga," kata JPU.

Saat terjadi penembakan, Putri juga berada di dalam kamarnya, yang mana lokasinya berjarak 3 meter dari korban saat ditembak.

Pasca Brigadir J tewas ditembak, Ferdy Sambo lantas menjemput Putri di kamarnya dan membawa Putri keluar rumah dengan cara merangkul kepala Putri Candrawathi, sedang kepala Putri menempel di dada Ferdy Sambo.

"Sesampainya di luar rumah, Ferdy Sambo meminta Ricky Rizal mengantar Putri ke rumah Saguling. Lalu, terdakwa Ferdy Sambo kembali ke dalam rumah, Kuat Ma'ruf berada di garasi dan Richard Eliezer tetap berada dalam rumah, seolah-olah tidak terjadi peristiwa penembakan terhadap korban," kata dia.

Namun demikian, setelah penembakan itu terjadi, Putri langsung berganti baju kemudian meninggalkan lokasi penembakan tanpa ada beban apapun atau tidak peduli.

Padahal, Brigadir J merupakan ajudan yang sudah lama dipercaya Ferdy Sambo melayani, mendampingi, dan mengawal Putri di manapun berada sehingga hubungan kedekatannya sudah terjalin selama ini.

"Maka, kematian korban seharusnya mempengaruhi kondisi batin dari Putri Candrawathi tersebut," tutur JPU.