AS Dukung Haiti & Berjanji Berikan Bantuan Lawan Geng Bersenjata

Protes warga Haiti. (Foto : Reuters)

AntvAmerika Serikat pada Rabu (12/10/2022) menjelaskan akan meningkatkan dukungan bagi polisi Haiti saat mereka memerangi kelompok geng bersenjata.

Mereka juga akan mempercepat pengiriman bantuan ke negara yang sedang menderita kekurangan bahan pokok akibat blokade yang dilakukan oleh geng bersenjata terhadap terminal bahan bakar.

Geng Haiti selama sebulan telah menutup distribusi solar dan bensin, melumpuhkan bisnis dan rumah sakit dan menciptakan kekurangan barang-barang pokok termasuk air saat negara itu sedang berjuang dengan wabah kolera.

Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan kebijakan pembatasan visa untuk menargetkan mereka yang mendukung kelompok geng Haiti. Mereka juga telah mengirimkan kapal penjaga pantai untuk berpatroli di perairan Haiti.

Para pejabat AS saat memberikan jawaban kepada wartawan di Washington mengaku belum menawarkan pengiriman pasukan ke negara Haiti.

Meskipun ada permohonan dari pemerintah Haiti untuk mengirimkan Angkatan bersenjata internasional.

"Kami sedang bekerja untuk meningkatkan bantuan keamanan ke Kepolisian Nasional Haiti dalam beberapa hari mendatang untuk memperkuat kapasitas mereka untuk melawan geng dan membangun kembali lingkungan keamanan yang stabil," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

"Kami akan mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan tambahan kepada rakyat Haiti,” tambahnya.

Departemen Luar Negeri menjelaskan, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Wilayah Barat, Brian Nichols pada hari Rabu (12/10/2022) melakukan perjalanan ke Port-au-Prince dengan delegasi yang mencakup Letnan Jenderal Andrew Croft dari Komando Selatan AS.

Dari hasil kunjungan tersebut, AS mengaku masih terlalu dini untuk berbicara tentang kehadiran pasukan keamanan AS di Haiti.

Penjarahan sporadis dan baku tembak antara geng dan polisi telah menjadi pemandangan yang semakin umum dalam beberapa pekan terakhir. Krisis telah menyebabkan penderitaan bagi semua warga. Protes untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri sementara Ariel Henry terkadang berubah menjadi penjarahan.

Sumber: Reuters