Heboh, Sejoli Berhubungan Intim Dalam Tenda di Gunung Salak Bogor

Heboh, Sejoli Berhubungan Intim di Dalam Tenda saat Wisata (Foto : Tangkap Layar)

Antv – Sebuah video beredar viral di media sosial yang memperlihatkan aksi mesum sejoli yang melakukan hubungan badan di dalam tenda di kawasan Curug Pangeran, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Aksi mesum itu diduga dilakukan oleh sepasang pria dan wanita saat mereka tengak kemping di lokasi itu

Akun instagram @andreli_48 salah satu yang mengunggah video itu, memberikan keterangan bahwa peristiwa terjadi di dalam tenda dan dilakukan malam hari

Tampak lampu dari dalam tenda tersebut menyala, kemudian didalamnya terlihat seperti gerakan orang bersetubuh yang dilakukan oleh sepasang pria dan wanita.

Dugaan mesum di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu kini ramai disorot warganet.

Banyak pihak yang prihatin atas dugaan perbuatan asusila tersebut.

“Astaghfirullahalazim,” kata perekam video tersebut.

Video itupun memperoleh tanggapan warganet.

 

Instagram @andreli_48. (Foto : Tangkap Layar)

Klik di sini untuk melihat videonya

Menyikapi viralnya video itu, pengelola Wisata di Gunung Salak Endah (GSE) mengaku akan memperketat pengawasan bagi para wisatawan.

Karena, meski dilakukan malam hari, namun karena lampu dalam tenda menyala, maka bisa dengan jelas terlihat oleh pengunjung lain.

Belum bisa dipastikan apakah sejoli yang berhubungan badan itu sepasang suami istri atau bukan.

Namun demikian, karena ada pengunjung lain yang melihat langsung merekamnya, hingga kini menjadi buah bibir di media sosial.

Pengelola Wisata di Gunung Salak Endah (GSE), yang juga Ketua Divisi Pariwisata Wisata Hijau Lokapurna, Darul Dinar mengatakan, pihaknya akan melalukan pengetatan aturan buku nikah terhadap para pengunjung, terutama untuk lokasi yang sepi.

"Kemungkinan kami akan melakukan upaya pemeriksaan itu tapi kalau yang ramai tidak perlu," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (11/10/2022).

Darul Dinar juga mengatakan akan menegur pengelola Curug Pangeran karena dianggap lalai sehingga pihaknya merasa kecolongan dengan adanya aksi tersebut.

"Kita perlu ada teguran terhadap pengelola Curug Pangerannya, kedepan harus lebih memperhatikan lagi pengamanannya," tandasnya.