Antv – Kabar mengejutkan datang daro induk Facebook, Meta yang dikabarkan diam-diam melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK sebanyak 15 persen pegawainya, atau sekitar 12.000 orang.
Keputusan tersebut dilakukan Meta karena alasan kondisi ekonomi global yang dirasakan tengah mengalami dampak luar biasa.
Kabar PHK diam-diam ini terungkap dari sesi tanya jawab internal bersama CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang dibocorkan Business Insider.
Eksekutif mengatakan kepada direktur perusahaan Meta bahwa mereka harus memilih setidaknya 15 persen dari timnya untuk diberi label sebagai "membutuhkan dukungan" dalam proses peninjauan internal.
Awalnya informasi ini dibocorkan oleh pegawai melalui Blind, platform pekerja yang bisa menyebar informasi ke publik dengan anonim.
“15 persen ini kemungkinan akan dimasukkan ke dalam PIP (performance improvement plan atau rencana peningkatan kinerja) dan dilepaskan,” tulisnya.
Tulisan tersebut lantas memicu ratusan komentar dari pekerja Meta lainnya yang memperdebatkan berapa banyak orang yang akan di-PHK.
Dalam proses peninjauan karyawan Facebook, seseorang yang "membutuhkan dukungan" dianggap performanya di bawah target yang diharapkan.
Karyawan seperti itu dimasukkan ke dalam PIP, yang kemudian disusul PHK.
Salah satu staf mengatakan Meta pada dasarnya melakukan "PHK secara diam-diam".
"Dengan begitu banyak orang yang dianggap berkinerja buruk, dan beberapa diberi waktu 30 hari untuk mencari posisi baru di perusahaan atau keluar," ujarnya.
Kabar dugaan PHK karyawan Meta ini sebenarnya tidak begitu mengagetkan. Pasalnya perusahaan pernah dilaporkan akan melakukan pemecatan dan memperlambat perekrutan pegawai baru pada September 2022 lalu.
Menurut laporan The Wall Street Journal, Meta telah memberi sinyal akan mengurangi staf.
Hal ini terjadi usai pendapatan perusahaan menyusut, dengan apa digambarkan Zuckerberg sebagai “kemerosotan ekonomi.”
Selama conference call, Zuckerberg memperingatkan karyawannya bahwa Meta akan memperlambat perekrutan dan pihaknya perlu “menyelesaikan lebih banyak hal dengan lebih sedikit sumber daya.”
Langkah Facebook ini mengikuti perusahaan raksasa besar lain seperti Google dan Microsoft. Beberapa startup Indonesia juga mulai melakukannya dengan memangkas biaya pengeluaran untuk persiapkan kondisi makroekonom global.
“Saya berharap ekonomi akan lebih stabil sekarang, tetapi dari apa yang kami lihat sepertinya belum, jadi kami ingin merencanakan agak konservatif,” kata Zuckerberg kepada karyawan selama sesi tanya jawab mingguan.
Dia mengatakan Meta akan memotong anggaran di sebagian besar tim dan tim individu harus mencari cara untuk menangani perubahan jumlah karyawan.
Pada Juni 2022, Meta mengatakan pihaknya berencana untuk memotong perekrutan insinyur setidaknya 30 persen tahun ini.