Karena, selama ini input mahasiswa Indonesia yang belajar ke Al-Azhar adalah dari kalangan pesantren. Dan rata-rata, setelah belajar di Al-Azhar mereka mengamalkan ilmunya di pesantren-pesantren itu, bahkan tidak sedikit yang menjadi pimpinannya. Maka, pesantren ini menjadi mitra strategisnya Al-Azhar.
Di akhir pertemuan, JK berharap kepada GSA agar Al-Azhar sebagai kiblat wasatiyyah dunia Islam perlu terlibat lebih aktif dalam upaya-upaya perdamaian dunia baik secara regional maupun internasional.
Kunjungan JK ke GSA didampingi oleh istri Ibu Mufidah, Duta Besar RI di Kairo Lutfi Rauf, Wakil Ketua Umum DMI Komjen Purn Syafruddin, Rektor dan Wakil Rektor UIII Prof. Komaruddin Hidayat dan Prof. Jamhari, Sekretaris MWA Universitas Hasanuddin Makassar Prof. Indrianti Sudirman, Pimpinan Pondok Modern Tazakka Batang KH. Anang Rikza, Ph.D,, Wasekjen MUI Habib Dr. Ali Bahar, Brigjen Pol Awal Chaeruddin, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Mesir Prof. Bambang Suryadi, serta Wasekjen DMI KH. Anizar Masyhadi.