Antv –Sebuah bom pinggir jalan menewaskan tiga penjaga perdamaian PBB dari Bangladesh dan melukai beberapa lainnya di barat laut Republik Afrika Tengah pada Senin (3/10/2022).
Serangan tersebut terjadi di dekat desa Kaita dekat dengan perbatasan dengan Kamerun. Wilayah tersebut merupakan sarang aktifitas milisi.
“Batalion itu sedang melakukan patroli, ketika salah satu kendaraannya menabrak pemicu ledakan," kata misi penjaga perdamaian MINUSCA dalam sebuah tweet pada Selasa malam.
Tidak ada milisi yang secara langsung disalahkan atas serangan itu, meskipun kepala MINUSCA Valentine Rugwabiza mengutuk "penggunaan alat peledak oleh kelompok-kelompok bersenjata."
MINUSCA mengatakan telah meluncurkan penyelidikan atas ledakan tersebut.
Republik Afrika Tengah telah diguncang oleh kekerasan sejak 2013 ketika pemberontak Seleka menggulingkan presiden saat itu Francois Bozize, yang memicu pembalasan dari sebagian besar milisi lainnya.
Menurut PBB konflik tersebut telah membuat lebih dari satu juta orang mengungsi.
Kekerasan berkurang setelah perjanjian damai yang ditandatangani pada Februari 2019 antara pemerintah dan 14 kelompok bersenjata, tetapi situasinya tetap tidak stabil karena sebagian besar wilayah masih di luar kendali pemerintah di salah satu negara termiskin di dunia ini.
Pasukan penjaga perdamaian PBB dikerahkan ke Republik Afrika Tengah pada tahun 2014. Misi tersebut saat ini telah melibatkan lebih dari 14.200 personel berseragam. Namun akibat konflik tersebut tercatat 147 pasukan penjaga perdamaian PBB tewas.