Banjir telah mempengaruhi sekitar 33 juta jiwa di negara yang berpenduduk 220 juta jiwa ini.
Mayoritas sekitar 300 hingga 400 pasien tiba di kliniknya setiap pagi. Kebanyakan dari mereka adalah anak – anak menderita malaria dan diare.
Kekhawatiran semakin bertambah dengan semakin dekatnya musim dingin, Ahmed khawatir penyakit lain akan mengikuti.
“Saya berharap warga yang sedang mengungsi akibat banjir dapat segera kembali ke rumah masing – masing sebelum musim dingin tiba. Jika tidak mereka berpotensi terkena penyakit pernapasan dan pneumonia saat tinggal di tenda,” ungkapnya.
Baca Juga :