Edi menuturkan, sebelumnya juga keluarga pelaku sudah mendatangi rumahnya untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.
"Iya katanya mau kekeluargaan, itu kejadiannya memang di jam waktu sekolah. Iya kalau udah viral gini mah gak tau harus gimana gitu, kalau desakan laporan itukan sudah lapor sendiri itu yang viralkan, sedangkan saya tidak lapor," tuturnya.
Sementara itu korban yang berama, Adi Gunawan siswa MTS mengaku, insiden terjadi akibat kesalahpahaman saat korban hendak pulang dari sekolah. Pelaku yang berjumlah empat orang dari SMPN 1 Sukasari, mengejar korban hingga korban mengalami luka lebam serta luka bakar rokok di wajah.
"Iya saat itu mau lewat pulang sekolah, tapi ada salah paham, terus ngejar ke saya lalu mengajak ke tonggoh (atas). Setelah itu di omonganan terus digebugin pake awi (bambu) dan tangan," kata Adi.
Selain mengunakan bambu dan tangan kosong untuk merundung korban, korban juga sempat ditabrak-tabrak menggunakan sepeda motor dibagian punggung.
"Iya kena punggung cuma sakit didalam aja, terus pakai rokok dibagian muka, tapi sekarang sudah bersih bekas rokonya udah lama," ucapnya.
Pasca viralnya insiden perundungan ini, rencananya dua belah pihak akan kembali di mediasi di Mapolsek Sukasari, untuk memastikan penyelesaian secara hukum atau kekeluargaan.