Antv – Atas beredarnya video itu, reaksi pun bermunculan, salah satunya tanggapan muncul dari juru bicara Pemantau Keuangan Negara (PKN) Kabupaten Blora, Seno Margo Utomo, yang mengecam kejadian yang saat ini terjadi di desa Keser, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Seno mempertanyakan kenapa kejadian yang sudah viral baru ada tindakan.
"Mengapa setelah viral baru ada tindakan? Padahal belum lama Gubernur beri peringatan keras. Apakah karena tidak ada efek jera dan yakin kalau ketahuan paling cuma akan dibina alias dimaafkan saja?," tanya Seno dalam pesan singkatnya.
Menurut PKN, hal seperti itu masih banyak terjadi di desa lain yang ada di Kabupaten Blora.
Pihaknya saat ini sedang mengumpulkan berbagai info dan bukti yang ada di lapangan.
"Kami sedang menghimpun info di lapangan. PKN juga meminta APH perlu lakukan tindakan tegas. Agar ada efek jera, dan karena ini bukan delik aduan maka aparat penegak hukum tidak perlu menunggu adanya laporan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) kabupaten Blora, Yayuk Windrati juga ikut mengomentari terkait munculnya video viral pemotongan dana BLT DD yang digunakan dengan dalih sumbangan untuk pembangunan mushollah di Balaidesa.