Antv –Seorang pejabat Kanada menjelaskan dibutuhkan beberapa bulan bagi Kanada untuk memulihkan infrastruktur penting setelah badai dahsyat Fiona meninggalkan sisa kehancuran yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Saat ini tim gabungan penyelamat telah disebar di lima provinsi untuk memulihkan listrik dan membersihkan pohon tumbang serta puing – puing akibat bencana.
Polisi setempat menjelaskan seorang wanita berusia 73 tahun tewas dalam badai di Port aux Basques. Kota tersebut menjadi salah satu kota yang paling parah dilanda badai yang terletak di ujung barat daya Newfoundland yang berpopulasi lebih dari 4.000 jiwa.
“Wanita itu terakhir terlihat di dalam rumahnya beberapa saat sebelum gelombang laut menghantam kediamannya, merusak sebagian ruang bawah tanahnya,” kata polisi.
Penjaga pantai dan tim SAR menemukan tubuh korban tewas di laut pada Minggu (25/6/2022) sore.
“Port aux Basques seperti bekas peperangan,” ucap Walikota Port aux Basques, Brian Button.
Lebih dari 20 rumah hancur dan lebih dari 200 warga membutuhkan perlindungan.
“Kerugian akibat kerusakan tersebut dalam jutaan dollar,” ujar Brian Button dalam sebuah wawancara.
Seorang penduduk setempat mengaku membutuhkan waktu yang lama untuk membangun kembali.
“Kami akan membangun kembali dalam waktu berbulan – bulan. Saya pikir jangka waktu tersebut merupakan perkiraan sejumlah warga di sini,” kata seorang penduduk Port aux Basques, Rosalyn Roy kepada Canadian Broadcasting Corp.
Badai Fiona menghantam Kanada Timur pada hari Sabtu (24/9/2022) memaksa sejumlah orang untuk mengungsi.
Kecepatan angin mencapai 170 kilometer per jam dan gelombang tinggi menimpa perumahan yang terletak di garis pantai.
Menurut Menteri Kesiapsiagaan Darurat Bill Blair pemerintah Federal Kanada telah mengirim tentaranya pada hari Minggu untuk membantu membersihkan pohon tumbang dan sejumlah puing akibat badai serta membuka akses jalan. Pada gilirannya petugas akan memulihkan listrik.
Sumber : Reuters