Epidemiolog Ungkap Pandemi Berakhir Paling Lambat Pertengahan 2023

Epidemiolog Ungkap Pandemi Berakhir Paling Lambat Pertengahan 2023 (Foto : Ilustrasi-Pixabay)

Antv – Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi status pandemi COVID-19 di dunia berakhir paling lambat pada pertengahan 2023.

"Saya prediksi, kalau semua indikator terpenuhi, setidaknya bisa akhir tahun ini, atau awal tahun depan, atau bahkan paling lambat pertengahan tahun depan itu sudah bisa dicabut status Public Health Emergency International Concern (PHEIC). Itu artinya secara tidak langsung, mengakhiri pandemi," kata Dicky Budiman yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan indikator yang dimaksud di antaranya angka kematian yang rendah, angka kasus orang dirawat di rumah sakit yang rendah, serta angka konfirmasi positif yang rendah.

Menurut Dicky hal itu bisa dicapai melalui intervensi kesehatan masyarakat dengan protokol kesehatan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan (3M) serta tracing, testing, dan treatment (3T).

Selain itu, vaksinasi COVID-19 menjadi bagian terpenting dalam upaya menekan laju kasus agar mata rantai penularan pada penduduk rentan seperti lansia maupun mereka yang berkomorbid bisa diputus.

"Ini yang disebut bisa menjadi dasar bahwa endemi sudah on the track, bahwa akhir dari pandemi sudah kelihatan," katanya.

Seperti dikutip dari laporan analisis Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI per 17 September 2022 diinformasikan terjadi penurunan laju kasus COVID-19 dalam dua pekan terakhir.