“Kami menghadapi serangkaian krisis yang rumit, terakhir adalah kelangkaan gas yang benar – benar membuat hidup semakin sulit bagi warga sipil di sini,” ungkap Isaac.
Ia menambahkan sejumlah warga Haiti harus membeli dari penyelundup untuk mendapatkan bahan bakar yang ongkosnya jauh lebih besar.
Pemerintah membenarkan kenaikan harga dengan mengatakan bahwa subsidi BBM tidak bisa dipertahankan seperti dulu.
Kenaikan harga baru yang diumumkan telah membuat harga satu galon (3,8 liter) gas naik dari sekitar $2 US menjadi $4,78 US membuat warga semakin frustasi dan berniat meninggalkan negara ini.
Banyak warga Haiti bergantung pada bahan bakar tidak hanya untuk transportasi tetapi juga untuk listrik dan memasak.
Perdana Menteri Haiti Ariel Henry telah memperingatkan dalam pidato nasional hari Senin (12/9/2022) bahwa harga bahan bakar akan naik dan meminta warga untuk bersabar.
Sumber : Al Jazeera