Pernyataan terbaru Jokowi soal impor itu hanya dimuat dibeberapa media, sehingga kurang mendapat perhatian luas publik. Beritanya, tampaknya termasuk yang kena imbas viralnya kasus " Polisi Tembak Polisi". Sejak peristiwa mencoreng citra Polri terjadi 8 Juli lalu, praktis sejak itu kasus tersebut menutup banyak peristiwa penting di negeri ini. Kita menyesalkan itu mengingat persoalan impor berimplikasi mengganggu hajat hidup orang banyak. Impor jelas menguras devisa, mengurangi pemasukan APBN. Berdasar catatan, nilai impor Indonesia Desember 2021 mencapai US$21,36 miliar, naik 10,51 persen dibandingkan November 2021 atau naik 47,93 persen dibandingkan Desember 2020. Sedangkan
nilai ekspor Indonesia Desember 2021 US$22,38 miliar atau turun 2,04 persen dibanding ekspor November 2021. Dampak dari neraca keuangan itu pasti mengurangi belanja negara untuk membiayai pembangunan. ekonomi. Yang memang sudah lama payah untuk disedot subsidi energi sehingga ujungnya harus menaikkan BBM.
Presiden Jokowi adalah Presiden RI ketujuh. Atau presiden kedua yang terpilih untuk dua priode sejak reformasi bangsa 1998. Jangan terpikir oleh Anda saya mau banding- bandingkan dengan Presiden RI sebelumnya. No. Ojo Dibandingke ! Saya mau ikut nasihat Farel Prayoga yang menyanyikan lagu " Ojo Dibandingke " itu pada peringatan Proklamasi 17 Agustus lalu di Istana. Tapi serius tanya : siapa yah yang bertanggungjawab urusan kesehatan Presiden ? Wajib meningkatkan kontrol untuk mengendalikan amarah Presiden Jokowi supaya jangan sering meletup.