Catatan Ilham Bintang: Kasihan Kapolri Dipuja Puji Anggota Komisi III

Kapolri saat RDP dengan Anggota Komisi III DPR RI (Foto : Tangkap Layar)

Di masa Kapolri Hoegeng di awal 70 an yang terkenal jujur pun, polisi korup sudah merajalela. Sudah terang- terangan melindungi penyelundupan mobil mewah oleh Robby Tjahjadi. Ingat,  masa itu lebih setengah abad lalu : Hoegeng dicopot sebagai Kapolri. Hoegeng jatuh karena kasus itu. Dia tidak terlibat, tetapi kejahatan itu terjadi di masa  dia berkuasa sebagai Kapolri. Presiden menganggap dia ikut bertanggung jawab. Hoegeng tentu saja sedih memikul resiko akibat perbuatan yang tidak dilakukannya.

Maka saat ditawari untuk jadi Dubes sebagai pelipur lara, Hoegeng menolak. Masa itu, pejabat - pejabat yang bersalah memang kebanyakan  " dibuang", dijadikan Dubes. Kalau dia menerima jabatan Dubes berarti dia di posisi orang bersalah, padahal dia tidak bersalah.

Masalah yang dihadapi Polri perlu penanganan mendasar dan konseptual. Kebutuhannya reformasi total. Tidak bisa cara - cara biasa seperti dalam pikiran dan  pandangan yang muncul dalam RDP kemarin.

Kapolri pun mungkin jengah sendiri dipuja-puji sedemikian rupa. Memangnya Kapolri melawan musuh asing? Kapolri perlu bekal penting untuk melawan dirinya dan orang -orang di lingkungannya sendiri.

Mengikuti pandangan- pandangan di RDP sampai kapan pun masalah Polri tidak akan selesai. Pikiran-pikiran yang terlontar hanya mendorong Kapolri mengusung batu ke gunung, seperti perjuangan Sisyphus dalam mitologi Yunani.

Kasihan Kapolri.