Sebanyak 7.144 orang dievakuasi dari empat kota Ukraina pada hari Jumat (11/3/22). Sayangnya, upaya mengevakuasi warga sipil dari kota pelabuhan Mariupol gagal. Kota di Selatan Ukraina itu masih terkepung pasukan Rusia. Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi, jumlah warga yang dievakuasi jauh lebih rendah daripada yang berhasil ditinggalkan dibanding dua hari sebelumnya.“Penduduk Chernihiv, Energodar, Hostomel dan Kozarovichi berhasil melarikan diri pada hari Jumat (11/3/22),” kata Zelensky.Zelenskiy menuduh Rusia menolak mengizinkan warga sipil dari kota Mariupol yang terkepung. Ia mengatakan Ukraina akan mencoba lagi mengirimkan makanan dan obat-obatan ke Mariupol pada Sabtu (12/3/2022).Seperti dikutip Reuters, sejak Rusia menginvasi Ukraina, 24 Februari lalu, setiap hari terjadi gelombang pengungsi warga keluar Ukraina.“Hampir 40.000 orang meninggalkan sejumlah kota melalui koridor kemanusiaan pada hari Kamis (10/3/22). Sedangkan di atas 35.000 orang yang pergi pada hari Rabu (9/3/22),” kata pihak berwenang Ukraina.Sebelumnya, pejabat berwenang mengatakan situasi di kota Mariupol sangat kritis. Pasukan Rusia memperketat penjagaan mereka di sekitar kota pelabuhan Laut Hitam.“Jumlah korban tewas akibat penembakan dan blokade 12 hari di Kota Mariupol, mencapai hampir 1.600 jiwa,”ungkapnyaKondisi kota berpenduduk 400.000 penduduk itu mencekam. Mereka hidup tanpa penerangan listrik dan pasokan air selama lebih dari seminggu."Pasukan Rusia tidak membiarkan bantuan kami untuk masuk ke kota dan terus menyiksa rakyat kami. Besok kami akan mencoba lagi, mencoba lagi untuk mengirim makanan, air dan obat-obatan," Zelenskiy.
Zelenskiy Sebut Lebih 7.000 Orang Berhasil Dievakuasi dari 4 Kota Ukraina
Sabtu, 12 Maret 2022 - 14:50 WIB