Mengenal Binge Eating Disorder (BED), Gangguan Makan yang Bisa Mengancam Nyawa

Mengenal Binge Eating Disorder (BED), Gangguan Makan yang Bisa Mengancam Nyawa (Foto : )

Binge Eating Disorder (BED) adalah gangguan makan parah yang dapat mengancam nyawa, yang ditandai dengan makan dalam porsi besar secara berulang. Binge Eating Disorder (BED) adalah gangguan makan parah yang dapat mengancam nyawa. BED ditandai dengan makan dalam porsi besar secara berulang. Penderita BED akan makan dengan durasi cepat, bahkan sampai titik ketidaknyamanan.  Selain itu, mereka mengalami gangguan ini juga kehilangan kontrol akan apa yang mereka makan. Kemudian, penderita akan merasa malu dan bersalah setelah makan terus menerus (binge eating). Namun, berbeda dengan bulimia atau anoreksia, penderita BED tidak akan memuntahkan makanan yang telah dimakan. Kebanyakan orang dengan gangguan makan berlebihan ini memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas. Namun, tidak menutup kemungkinan orang berberat badan ideal juga memiliki kondisi ini.  Berikut sejumlah tanda dan gejala perilaku dari penderita BED meliputi hal berikut:

  • Makan dalam porsi besar yang tidak biasa dalam periode waktu tertentu, misalnya selama dua jam
  • Makan dengan cepat saat periode tersebut
  • Merasa perilaku makan tidak terkendali
  • Tetap makan di saat kenyang atau tidak lapar
  • Makan sampai merasa tidak nyaman
  • Sering makan sendiri atau diam-diam
  • Merasa tertekan, jijik, malu, bersalah, atau kesal soal makan
  • Sering melakukan diet tanpa penurunan berat badan
  • Mencoba diet dan membatasi makan, tapi kembali menyebabkan makan berlebih
Dilansir dari Healthline, dalam mendiagnosis BED, dokter akan merekomendasikan evaluasi psikologis, termasuk diskusi soal kebiasaan makan sehari-hari.  Dokter juga akan menyarankan pemeriksaan tes lain yang dapat menjadi komplikasi dari gangguan makan berlebihan, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, masalah jantung, diabetes, GERD, dan beberapa gangguan pernapasan terkait tidur. Tingkat keparahan BED ditentukan oleh seberapa banyak penderita makan terus-terusan selama seminggu. Gangguan psikologis dan fisik dapat muncul jika memiliki BED. Komplikasi yang dapat disebabkan BED, meliputi: 
  • Kualitas hidup yang buruk 
  • Tidak berfungsi maksimal di tempat kerja, kehidupan pribadi, atau situasi sosial 
  • Isolasi sosial 
  • Obesitas 
  • Kondisi medis yang berhubungan dengan obesitas, seperti masalah persendian, penyakit jantung, diabetes tipe 2, refluks gastroesofageal (GERD), dan beberapa gangguan pernapasan terkait tidur 
Sementara itu, gangguan kejiwaan yang sering dikaitkan dengan gangguan makan terus-menerus, meliputi: depresi, gangguan bipolar, dan kecemasan.