Objek wisata Telaga Warna dan Telaga Pengilon Dieng, di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, kembali dibuka dengan protokol kesehatan sejak 10 September lalu. Objek wisata Telaga Warna dan Telaga Pengilon Dieng, di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, kembali dibuka sejak 10 September lalu. Sejak objek wisata tersebut dibuka, wisatawan terus berdatangan, baik dari dalam maupun luar Wonosobo.Pemerintah setempat membuka kembali objek wisata di Dieng dengan penerapan protokol kesehatan. Pihak pengelola wisata membatasi jumlah pengunjung yang datang hanya sekitar 25 persen saja. Selain itu, pengunjung juga diwajibkan untuk menunjukkan bukti vaksin, berupa kartu vaksin atau menggunakan aplikasi PeduliLindungi.[caption id="attachment_495599" align="alignnone" width="900"] Wisatawan yang datang ke Dieng wajib menunjukkan bukti vaksin (Foto: antv - Ronaldo Bramantyo)[/caption]Pembukaan kembali objek wisata Telaga Warna dan Telaga Pengilon, diharapkan dapat menumbuhkan kembali perekonomian warga, khususnya para pedagang di sekitar lokasi wisata Dataran Tinggi Dieng.Meski belum seramai sebelum pandemi, kedatangan wisatawan ke Dieng telah memberikan dampak positif bagi para pedagang dan pelaku wisata di wilayah tersebut.Menurut Kepala Pengelola Wisata Telaga Warna, Agus Purnomo, sejak dibuka kembali, tak kurang dari 200 pengunjung datang setiap harinya ke objek wisata tersebut. Bahkan, di akhir pekan lalu jumlah wisatawan yang datang mencapai 1000 orang.Dataran Tinggi Dieng secara administratif termasuk dalam dua kabupaten yaitu Wonosobo dan Banjarnegara. Dataran tersebut adalah kompleks gunung berapi, yaitu kumpulan gunung vulkanik besar dan kecil yang terkait secara spasial, temporal, dan genetik dengan aliran lava dan batuan piroklastik yang terkait. Terletak sekitar 2.000 m di atas permukaan laut dan 100 km dari Borobudur, Dieng terkenal karena wisata alamnya seperti Telaga Warna dan Telaga Pengilon.Sejak pemberlakuan PPKM, wisata Dieng ditutup untuk sementara. Objek wisata tersebut kemudian dibuka kembali tanggal 10 September lalu, dengan protokol kesehatan. Ronaldo Bramantyo | Wonosobo, Jawa Tengah
